Kuliner Akhir Pekan

Segarnya Rujak Shanghai

VIVAnews - Biasanya, rujak dikenal sebagai makanan berbahan buah segar dan diberi sambal kacang sebagai pelengkap rasa. Tapi, apa rasanya jika rujak buah ini dipadukan dengan makanan berbahan hewani. Makanan unik satu ini bisa Anda temui di warung milik Cik Ecim, di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta Barat.

Di warung milik Cik Ecim yang buka dari pukul 8 pagi hingga 8 malem ini, Anda dapat menikmati rujak yang ditambahkan cumi kering, jenis juhi dan ubur-ubur. Orang pun menyebut nama menu masakan China buatan Cik Encim dengan nama rujak Shanghai.

Jika dilihat dari bahannya, menurut www.beritajakarta.com, rujak Shanghai sedikit mirip dengan rujak asal Surabaya, yakni rujak Cingur. Bedanya, jika rujak Cingur lebih didominasi dengan bahan kikil atau jeroan, maka rujak Shanghai terbuat dari bahan Juhi dan Ubur-ubur.

Cia Hung, generasi kedua keturunan Cik Encim mengaku, pembuatan rujak Shanghai begitu sederhana dan tak melalui proses yang rumit. Menurutnya, sebelum disajikan, Juhi dan Ubur-ubur yang sudah dikeringkan, terlebih dulu direbus agar daging Juhi dan Ubur-ubur menjadi lembut. Setelah itu, barulah kedua binatang laut ini dipotong kecil-kecil dan kemudian ditaruh di piring.

Untuk memberikan rasa segar dalam masakannya, Cia Hung menambahkan sayur kangkung dan mentimun yang diiris kecil hingga menjadi acar. Kemudian, irisan mentimun dan kangkung dicampur menjadi satu dengan daging Juhi dan Ubur-ubur. Barulah masakan segar itu diberi kecap asin dan saus sambal atau tomat dengan ditaburi tumbukan kacang tanah sebagai kuahnya.

Biasanya, sebelum menikmati rujak Shanghai, aduk terlebih dulu campuran masakan agar rasanya merata. Rasa rujak Shanghai, yang asam, asin, dan manis ini benar-benar bisa menggoyang lidah Anda. Sekali mencicipi makanan resep Cik Encim ini, pasti bisa ketagihan.  Untuk tiap porsi rujak Shanghai dijual seharga Rp20 ribu.

Menurut putri Cik Encim, Cia Hung, orang sering beranggapan jika rujak Shanghai merupakan makanan kas dari Shanghai. Tapi itu salah kaprah. Menurut Cia Hung, nama Sanghai diambil dari letak warung Cik Encim yang berada dekat dengan bioskop Shanghai pada 1960-an. Saat itu, orang-orang sekitar sering menyebut rujak milik Cik Encim sebagai rujak bioskop atau rujak Shanghai. Nama itu melekat hingga saat ini.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
Festival balon udara digelar di Pekalongan dan Wonosobo Jawa Tengah

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024