Satu dari Lima Perceraian Disebabkan Facebook

VIVAnews - Situs jejaring sosial, yang menghubungkan antara seseorang dengan teman lamanya sekaligus membuat penggunanya bisa berkenalan dengan orang baru secara online, disebut-sebut sebagai salah satu penyebab meningkatnya jumlah perpecahan rumah tangga.

Para pengacara perceraian mengklaim bahwa ledakan popularitas situs jejaring sosial seperti Facebook dan Bebo memancing pengguna untuk mengkhianati pasangannya.

Pasangan yang curiga juga memanfaatkan situs jejaring sosial tersebut untuk menemukan bukti-bukti bahwa telah terjadi pendekatan atau bahkan hubungan gelap yang menjurus ke perceraian.

Salah satu firma hukum yang khusus menangani masalah perceraian mengklaim, hampir satu dari lima kasus perceraian yang mereka proses menyebutkan Facebook sebagai salah satu sumber masalah.

“Saya mendengar dari staf saya bahwa banyak orang yang menyebutkan bahwa mereka menemukan banyak hal seputar partner mereka di Facebook,” kata Mark Keenan, Managing Director Divorce-Online, seperti VIVAnews kutip dari Telegraph, 30 Desember 2009.   

“Saat saya memutuskan untuk menelaah lebih lanjut sejauh mana hubungan antara Facebook dan perceraian, saya sangat terkejut melihat bahwa 20 persen gugatan cerai menyantumkan Facebook sebagai salah satu dasarnya,” kata Keenan.

Keenan menyebutkan, alasan yang paling banyak muncul adalah pengguna melakukan perbincangan seputar seks dengan orang yang tidak sepantasnya. “Email menggoda dan pesan-pesan yang ditemukan di halaman Facebook juga semakin banyak digunakan sebagai bukti perilaku yang menyimpang,” ucap Keenan.

Popularitas situs Friends Reunited beberapa tahun lalu juga sempat dituduh sebagai penyebab terjadinya lonjakan dalam perceraian saat suami dan istri yang sedang mengalami kebosanan menggunakannya untuk menghubungi kekasih lama ataupun cinta pertama mereka.

Angka perceraian di Inggris memang telah turun dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, dua dari lima percerian terjadi masih cukup tinggi dari sisi statistik.

Keenan menyebutkan, angka perceraian rata-rata kemungkinan akan meroket di tahun 2010 mendatang, dengan resesi global yang terjadi di 2008 dan 2009 mulai memberikan dampaknya.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng
(Tengah) Anggota Komisi C DPRD DKI, Esti Arimi Putri

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Esti Arimi Putri menilai pentingnya upaya pemberdayaan daya beli terhadap semua golongan demi mengendalikan inflasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024