Jangan Sepelekan Gangguan Pendengaran

VIVAnews - Jangan abaikan gangguan yang terjadi pada indera pendengaran Anda. Karena, jika Anda mengalami ketulian akan sulit untuk disembuhkan. Untuk itu, perlu Anda tahu kesehatan telinga dan pendengaran merupakan hal penting. Sayangnya, seringkali diabaikan dan kurang disadari oleh masyarakat.

“Jika tidak segera ditangani, pada 2015 akan ada lebih dari 700 juta penduduk dunia yang mengalami gangguan pendengaran. Menurut WHO, setengah jumlah ini berada di Asia Tenggara termasuk Indonesia,” kata Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian, Damayanti Soetjipto pada pencanangan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran di SDN 05 Rawasari, Jakarta Pusat, Rabu 3 Maret 2010.

Data WHO menyatakan, pada 2000 ada 250 juta (4,2%) penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran dan sekitar 50%-nya (75-140 juta berada di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Penderita gangguan pendengaran di Indonesia cukup dominan, menduduki nomor 4 dengan angka 4,6 % sesudah Sri Lanka (8,8%), Myanmar (8,4%) dan India (6,3%).

Sementara dari Survei Nasional 7 propinsi di Indonesia, pada 1994-1996, angka gangguan pendengaran 16,8% atau 35,28 juta penduduk dan ketulian 0,4 % atau 840.000 penduduk.

“Dan, setiap tahun, di Indonesia diperkirakan 5000 bayi lahir dalam kondisi tuli,” ujar Damayanti melanjutkan.

Gangguan pendengaran dan ketulian memiliki prevalensi dan dampak luas. Pada bayi yang menderita gangguan ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, psikologi serta sosial yang akhirnya akan mengganggu perkembangan komunikasinya.

Sementara itu, pada remaja yang mengalami gangguan ini bisa menyebabkan terganggunya prestasi sekolah, kurang mampu bersosialisasi, dan berperilaku emosional (cepat marah dan stres).

“Balita dan remaja yang mengalami gangguan ini, pada akhirnya bisa menjadi manusia dengan kualitas SDM rendah dan memiliki kesempatan kerja rendah pula, tentunya bukan SDM yang diharapkan pemerintah,” kata Damayanti.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024