VIVAnews - Setelah menikah, Anda menyadari sikap dan sifat pasangan berbeda dari saat dulu masih pacaran. Kecewa? Boleh saja. Tapi, apakah harus terus menerus bertengkar? Jangan, dong. Masih ada, kok, jalan yang bisa Anda tempuh untuk berkompromi dengan suami. Simak beberapa perubahan yang bisa suami Anda alami, dan solusinya!
Dulu: Royal
Sekarang: Pelit
Saran ahli: Sifat kikir atau pelit termasuk kekerasan ekonomi. Tapi, sebelum meributkan kepelitan suami, sebaiknya Anda mengukur dulu batas pelitnya. Contohnya, suami menolak membelikan baju idaman Anda seharga Rp100 ribu. Tetapi, pada saat hampir bersamaan, dia membeli aksesori mobil hingga Rp2 juta. Ini baru namanya pelit.
Tapi, kalau dia bilang, hanya mempunyai uang Rp1 juta hingga akhir bulan ini. Dan, jumlah itu hanya cukup untuk biaya hidup sebulan, tanpa beli ini-itu. rasanya pernyataan itu memang logis. Sehingga Anda memang tak pantas untuk meminta lebih.
Dulu: Sangat percaya pada Anda
Sekarang : Cemburuan
Saran ahli: Cemburu bisa menjurus pada kekerasan psikologis, karena dia membatasi ruang gerak Anda. Misalnya, dia terus-menerus memantau kegiatan Anda melaluiĀ telepon. Atau, berupa larangan bepergian, bahkan untuk pergi ke rumah orang tua Anda sekalipun. Kalau ini yang terjadi, Anda harus asertif untuk menolak perlakuan ini. Ajak dia berkomunikasi untuk mencari tahu alasan dia cemburuan.
Dulu: Pendengar yang baik
Sekarang: Cuek
Saran ahli: Komunikasi merupakan faktor penting untuk mempererat jalinan kasih suami- istri. Komunikasi tidak melulu berbicara soal pekerjaan atau anak, melainkan juga mengenai hubungan Anda berdua. Jadi, mintalah perhatian penuh suami tentang hal ini. Tapi, Anda pun perlu melihat situasi. Sebab, agak susah meminta perhatian suami jika Anda memaksa bicara ketika dia sedang sibuk. Cari waktu saat dia relaks.
Dulu: Sering memuji
Sekarang: Sering mengkritik
Saran ahli: Ketika pacaran, dia sering memuji, tapi mengapa kini justru kerap melontarkan kritik? Sebaiknya, jika suami sering melakukan hal ini, jangan langsung ditimpali dengan marah-marah. Cobalah menegurnya. Tanyakan padanya, mengapa Anda selalu dikritik. Jika memang ada yang salah, minta pendapatnya apa yang harus diperbaiki. Katakan padanya, Anda juga butuh dihargai. Ungkapkan juga padanya, bahwa pujian darinya bisa bikin Anda happy. Dengan begitu, siapa tahu dia tak pelit lagi memuji Anda.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Telusuri daftar negara dengan tingkat pengangguran terendah di dunia, mencerminkan keberhasilan sistem ekonomi dan kebijakan ketenagakerjaan mereka untuk masyarakat.
Di kubu Korea Selatan, Laga kontra Timnas Indonesia U-23 menjadi momen kembalinya Byun Jun-soo setelah absen karena akumulasi kartu kuning di laga kontra Jepang.
Bank Sumut jadi tuan rumah Undian Nasional Tabungan Simpeda BPD Periode XXXIV-2024, mempromosikan keindahan pesona Danau Toba, yang merupakan ikonik pariwisata Sumut.
Ketahui perbedaan dan cara cek penerima BPNT dan PKH, dua jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah melalui Kemensos. Dengan jumlah penerima yang mencapai jutaan.
Selengkapnya
Isu Terkini