- doc Corbis
VIVAnews - Sebuah riset menemukan sebuah perangkat baru yang menyerupai inhaler asma mampu mengatasi gangguan ereksi dan impotensi pada pria. Hebatnya lagi, inhaler bekerja lebih cepat daripada obat perangsang ereksi yang populer seperti Viagra, Levitra dan Cialis.
Inhaler berisi bubuk obat yang disebut apomorphine, yang merangsang reseptor kimia dalam otak. Jenis obat yang kini masih dalam tahap uji coba terbukti efektif mengurangi disfungsi seksual pria. Studi yang dimuat dalam Journal of Sexual Medicine menunjukkan mayoritas dari 600 orang yang menggunakan inhaler bisa ereksi dalam waktu sepuluh menit.
Seperti dikutip dari Daily Mail, saat memasuki usia 40 tahun ke atas, sebagian besar pria mulai mengalami disfungsi seksual. Potensi penyebabnya mulai dari diabetes, kekurangan hormon, stres hingga depresi.
Obat-obatan peningkat kekuatan seksual yang beredar di pasaran, memberi perubahan dalam perawatan impotensi selama 10 tahun terakhir. Namun begitu, ada sekitar 30 persen pria yang mengaku hanya sedikit mengalami perbaikan atau tidak sama sekali setelah memakai 'obat kuat'.
Pilihan alternatif bagi pria dengan disfungsi seksual dengan menyuntikkan obat langsung ke organ vital atau menggunakan pompa yang meningkatkan suplai darah ke organ. Tetapi, cara populer ini membutuhkan waktu yang relatif lama, minimal 40 menit sebelum melakukan hubungan intim.
Sebelumnya, Apomorphine dikembangkan untuk mengobati penyakit Parkinson. Namun, para peneliti melihat peluang bagi obat ini untuk meningkatkan hasrat pria. Produsen berharap di masa datang inhaler akan mampu menyaingi Viagra sebagai pengobatan impotensi. (umi)
Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan
KPK berencana akan memanggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor pada pekan depan terkait dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai BPBD di Sidoarjo.
