- Creative Commons/Dr. Mohammad Osman
VIVAnews - Tingkat perokok di kalangan remaja di Indonesia kian meroket.
Data penelitian Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, baru-baru ini menunjukkan 66 persen perokok pemula terpengaruh karena iklan.
Karena itu, Walikota Padang Panjang Suirsyam menyatakan, perlu keberanian setiap pemerintah kota untuk menolak iklan atau sponsor rokok di seluruh kota.
"Ini tentunya sangat miris," kata Suirsyam di Padang, Minggu 30 Mei 2010, "Belum lagi lebih 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terkena asap tembakau pasif." Padang Panjang merupakan tuan rumah perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang akan dirayakan, Senin besok.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Global Youth Tobacco Survey 2006 lalu, di Indonesia tercatat 64,2 persen anak sekolah terkena asap rokok selama mereka di rumah. Penelitian itu juga menyimpulkan 37,3 persen pelajar merokok, dan 3 dari 10 pelajar pertama kali merokok berumur 10 tahun.
Suirsyam juga mengatakan, tingginya populasi dan konsumsi rokok di negeri ini telah menempatkan Indonesia berada di urutan ketiga konsumen tembakau di dunia, dengan konsumsi 220 miliar batang per tahun.
Anggota Komisi Nasional Perlindungan Anak, Lisda Sundari menegaskan, upaya pencegahan rokok harus dimulai dari orangtua. Kebiasaan orangtua merokok bisa membuat anak mereka ikut terpengaruh. "Jangan sampai rokok menjadi budaya warisan bagi anak-anak dan wanita," katanya. "Juga, jangan sampai hak kita semua untuk menghirup udah bersih terampas."
Sementara itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih sudah tiba sore ini di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, untuk menghadari perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Rencananya, acara juga akan dihadiri Gubernur Sumatera Barat dan perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (kd)
Radja Nainggolan Bikin 3 Assist, Bhayangkara FC Bantai Persik Kediri 7-0
Bhayangkara FC menjaga asa bertahan di Liga 1. The Guardian mengamuk dengan menggasak Persik Kediri 5-0 di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa 16 April 2024.
