Bayi Ini Lahir dari Embrio Tersimpan 20 Tahun

Bayi Pakai Popok
Sumber :
  • inmagine.com

VIVAnews - Seorang bayi mungil lahir dari rahim wanita 42 tahun asal Inggris, Mei lalu. Sekilas memang tampak biasa. Namun, tahukah Anda bahwa bayi itu berasal dari embrio yang sudah terbentuk sejak 20 tahun lalu.

Seperti dikutip dari laman Telegraph, sang ibu hamil setelah melakukan program inseminasi bayi tabung di sebuah rumah donor. Ia mendapatkan donor embrio yang merupakan hasil pembuahan sel telur dan sperma dari sepasang suami istri pada 1990 silam.

Itu merupakan embrio sisa saat pasangan suami istri itu melakukan program bayi tabung. Kebetulan, dari beberapa pasang sel telur dan sperma yang dikawinkan saat itu, ada dua yang berhasil menjadi embrio.

Satu embrio diinseminasi ke rahim sang istri. Embrio sisa dibekukan hingga ada wanita yang bersedia mengadopsi. Itu artinya anak yang lahir dari rahim wanita pendonor (istri) dan anak yang lahir dari wanita 42 tahun tersebut adalah saudara dengan beda usia 20 tahun.

Dr Sergio Oehninger yang menulis kasus itu di Jurnal Fertility and Sterility mengatakan, pembekuan embrio bisa menjadi cara baru bagi wanita yang ingin menunda memiliki momongan. Wanita bisa melakukan pembuahan di luar rahim ketika sel telurnya masih sehat. Embrio yang terbentuk kemudian dibekukan hingga merasa siap untuk mengandungnya.

Secara teori medis, embrio sanggup bertahan selama 55 tahun. "Kami tidak berpikir tentang embrio yang bisa tersimpan 40 tahun di dalam freezer. Kami hanya berpikir bisa memiliki generasi baru menggunakan embrio dari generasi tua."

Teknik pembekuan ini juga dilakukan untuk sel telur dan sperma. Pada 2007, silam, seorang ibu bahkan membekukan beberapa sel telurnya sendiri sehingga dapat digunakan anak perempuannya. Hanya, ini bisa memicu masalah medis karena secara tak langsung anak perempuan itu akan mengandung saudaranya sendiri. (pet)

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024