VIVAnews - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana untuk meningkatkan volume penjualan batu bara sebanyak 15 juta ton pada 2009. Target tersebut meningkat dari realisasi volume penjualan 2008 sebanyak 12,8 juta ton.
Riset PT BNI Securities edisi 30 Januari 2009 menyebutkan, peningkatan volume penjualan tersebut seiring dengan kenaikan permintaan domestik, terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Perusahaan akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1,2 triliun.
"Sekitar Rp 200 miliar dana capex akan digunakan untuk anggaran rutin seperti peningkatan produksi, pengembangan infrastruktur areal tambang, serta perawatan produksi," ujar Kepala Riset BNI Securities di Jakarta.
Sementara itu, dia melanjutkan, sisa dana capex akan digunakan untuk pengembangan proyek kereta api. Penambahan gerbong dan lokomotif serta pembangunan jalur ganda diharapkan mampu meningkatkan kemampuan distribusi batu bara perseroan dari areal tambang.
Nilai capex 2009 lebih tinggi dibandingkan 2008 sebesar Rp 400 miliar, sehingga peningkatan belanja modal akan memperkuat pertumbuhan laba perusahaan. Kinerja Bukit Asam selama 2008 diperkirakan tumbuh signifikan.
Manajemen mengindikasikan pencapaian penjualan Rp 7,3 triliun dan laba bersih Rp 1,8 triliun. Perkiraan penjualan dan laba bersih perseroan lebih tinggi dibanding prediksi BNI Securities masing-masing Rp 5,2 triliun serta Rp 1,6 triliun.
"Perbaikan kinerja tersebut tidak hanya dikontribusi dari kenaikan volume penjualan, namun juga perbaikan harga jual batu bara sesuai reference price US$ 70-80 per ton," katanya.
Tahun ini, Bukit Asam memperkirakan harga jual batu bara dengan harga referensi US$ 80-85 per ton. "Karena itu kami akan mempertimbangkan untuk merevisi kembali proyeksi keuangan perseroan pada 2009 sesuai rencana bisnis perusahaan yang cukup bagus," ujar dia.
Pada 2009, perseroan berencana membagikan dividen sebesar 50 persen dari
laba bersih tahun lalu Rp 1,8 triliun. Saat ini, Bukit Asam memiliki valuasi price to earning ratio (PER) dan price to book value ratio (PBV) 2009 masing-masing sebesar 8,1 kali dan 3,9 kali.
Sedangkan valuasi price to earning growth (PEG) hanya sebesar 0,3 kali. Valuasi tersebut merefleksikan potensi apresiasi harga saham Bukit Asam ke depan.
"Apabila menghitung harga pasar wajar sekitar Rp 12.000 per saham. Untuk sementara, perhitungan nilai wajar PTBA sebesar Rp 18.000 per saham untuk 12 bulan ke depan. Rekomendasi buy," ujar dia.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
10 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Peristiwa yang dialami Cindy Pangestu mencetuskan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat tentang keamanan menggunakan layanan transportasi online.
Geng Mamayu Bukber, Penampilan Lesti Kejora dengan Tas Hermes Ratusan Juta Jadi Sorotan
JagoDangdut
20 menit lalu
Bulan Ramadan menjadi momen spesial bagi umat Islam untuk berkumpul dan menjalin silaturahmi. Tak terkecuali bagi para selebritis yang tergabung dalam Geng Mamayu.
Selengkapnya
Isu Terkini