Perlunya Musik Klasik di Ruang Operasi

Konser Piano Klasik Sudiarso Duo di Praha Ceko November 2008
Sumber :
  • VIVAnews/Azis Nurwahyudi

VIVAnews - Anda gemar mendengarkan musik? Aktivitas ini diyakini tak hanya memancing efek relaksasi pengusir penat, tapi juga menjadi terapi ampuh bagi kesehatan. Sejumlah ahli bedah percaya bahwa mendengarkan rangkaian bunyi-bunyian indah bermanfaat positif terhadap pemulihan pasien setelah operasi.

Mereka memilih jenis musik yang bersifat relaks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik klasik karya Mozart, Beethoven, Vivaldi, Bach, juga sejumlah lagu Frank Sinatra yang easy listening.

Hazim Sadideen, dokter bedah plastik di John Radcliffe Hospital, Oxford, yang memimpin studi ini mengatakan bahwa musik memunculkan efek menenangkan yang membantu pasien mengatasi rasa sakit lebih baik dan pulih lebih cepat.

"Menjalani operasi dapat menjadi pengalaman yang menegangkan bagi pasien dan sebagai dokter kami memiliki tugas menemukan cara untuk membuatnya lebih nyaman," kata Sadideen, seperti dikutip Telegraph.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of the Royal College of Surgeons melibatkan 96 pasien yang menjalani operasi kecil. Karena hanya memerlukan bius lokal, semua pasien dalam kondisi terjaga saat operasi berlangsung.

Setengah jumlah pasien yang menjalani operasi sembari mendengarkan musik klasik menunjukkan tingkat kecemasan lebih rendah dibandingkan kelompok yang menjalani operasi dalam situasi hening. Tingkat kecemasan diukur melalui ritme pernapasan dan detak jantung.

Meski demikian, studi ini tidak menganalisis lebih lanjut mengenai efektivitas jenis musiknya. Apakah alunan musik Bethoven lebih memberikan efek positif daripada Bach. Atau apakah Bach lebih baik daripada Mozart.

"Ini masih pembuktian skala kecil untuk mengukur dampak musik terhadap pasien, mengisyaratkan perlunya penelitian lebih besar untuk menentukan apakah memperdengarkan musik klasik selama operasi akan menjadi bagian dari praktek standar kedokteran," kata Sadideen.

Berdasar studi terdahulu, rangsangan musik terbukti mampu mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan dengan emosi. Saat sistem limbik teraktivasi, otak menjadi relaks. Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi nitric oxide (NO), molekul yang bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.

Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya
Cenayang asal Bulgaria, Baba Vanga.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Sebagian dari kita masih ingat dengan ramalan Baba Vanga yang kerap menjadi kenyataan, dan kini ia kembali disorot dalam konteks konflik Iran-Israel yang tengah memanas.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024