VIVAnews - Selembar kain tenun tradisional dibuat dengan kesabaran tinggi. Proses pembuatannya saja bisa memakan waktu satu tahun.
Untuk mewarnai benangnya saja membutuhkan waktu enam bulan. Belum lagi proses pembuatannya, yang membutuhkan waktu sekitar enam bulan hingga satu tahun. Maka jika anda mempunyai kain tenun tradisional, anda harus benar-benar merawatnya dengan baik.
Pendiri Yayasan Pecinta Budaya Bebali I Made Maduarta, membagi ilmu, rahasia, serta tips untuk merawat kain tenun kepada VIVAnews di Ubud Bali, Minggu, 24 Mei 2009.
Jika kain tenun tidak dipakai sehari-hari maka sebaiknya jangan disimpan dengan cara dilipat. Caranya, sediakan pipa atau kayu panjang untuk menggulung kain tenun tersebut. Caranya, tenun tersebut lapisi dengan kain kemudian gulung atau digantung.
Jika dipakai sehari-hari, maka jangan mencuci kain tenun dengan sabun detergen. Namun anda bisa memakai sabun cair, atau sabun pencuci piring.
Anda bisa menggunakan bahan tradisional seperti klerek. Sebaiknya kain tenun jangan dikucek, namun hanya dibilas saja dengan sabun. Jemur di tempat teduh agar warnanya tak kusam.
VIVA.co.id
19 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Neta Auto Indonesia menggandeng dua perusahaan sekaligus demi merakit lokal mobil listriknya di dalam negeri. Tujuannya agar mobil listrik Neta menikmati insentif dari
Menurut Anas bin Malik, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, terdapat lima dosa yang beliau nyatakan dapat menghapus pahala puasa Ramadhan. Salah satu dosanya yaitu gibah.
Setelah sukses besar di Tanah Air, film komedi garapan Muhadkly Acho Agak Laen akan segera tayang di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat mulai pada 22 Maret 2024 mendatang.
Rumah penyanyi dangdut Happy Asmara di Kediri tidak hanya sekedar tempat tinggal, melainkan sebuah simbol kemewahan yang berdiri megah di tengah kampung halamannya.
Selengkapnya
Isu Terkini