Seribu Warna Kain Nusantara

VIVAnews - Menyambut Hari Kemerdekaan ke 64, Rumah Pesona Kain kembali menggelar peragaan kain tradisional dari sejumlah daerah di Indonesia. Kain tradisional merupakan salah satu kekayaan Indonesia. Karena itu, acara yang bertajuk 'Seribu Warna Kain Nusantara' ini digelar sebagai wujud apresiasi Rumah Pesona Kain atas dedikasi para perajin kain tradisional.

"Peragaan busana ini melibatkan 13 perancang ternama Indonesia yang menampilkan kain-kain tradisional berasal dari 14 daerah di Indonesia yang telah dibina perajin di daerah asalnya. Kain yang akan diperagakan antara lain, batik, tenun dan songket," ujar Ike Nirwan Bakrie, Ketua Rumah Pesona Kain.

Ike juga menambahkan, "Kami memilih 13 desainer ternama ini karena mereka terbilang sudah tidak asing menampilkan rancangan dari kain tradisional. Seperti Oscar Lawalatta, yang terbiasa berkreasi dengan tenun, misalnya tenun Sulawesi. Sedangkan Chossy Latu cukup dikenal dengan rancangan busana motif batik." 

Kain-kain yang diperagakan amat beragam. Antara lain, dari Indonesia bagian Barat, menyajikan antara lain songket Aceh, Jambi dan Riau. Lalu, menyusur ke tanah Jawa, misalnya Batik Banten, Garut, sidoarjo, dan Kudus. Dan, sampai merambah Kepulauan di Bagian Timur Indonesia, misalnya Tenun Geringsing Bali.

Istimewanya, pada ajang ini beberapa kain yang bisa dibilang klasik juga ikut 'meramaikan' peragaan busana. Salah satunya, tenun Geringsing. Yang unik, Tenun Geringsing, kain klasik dari Bali ini disulap menjadi busana bergaya simpel modern.

"Kain khas Indonesia memang merupakan salah satu kekayaan Indonesia. Dari motif, perpaduan warna dan bahan, kita bisa tahu asal muasal dan sejarah kain ini dibuat. Karena itu, kami mencoba mengolah kain-kain tradisional binaan agar dapat diaplikasikan sebagai busana modern yang bisa dipakai di segala suanana," ujar Oscar, salah seorang perancang yang ikut memeriahkan acara ini.

Itu sebabnya, jika selama ini kita mengenal kain tradisional yang pembuatannya cukup rumit dengan bahan yang cukup tebal, pada peragaan kali ini, kain-kain yang ditampilkan lebih tipis dan lebih ringan. Sehingga, dapat diaplikasikan pada busana untuk dikenakan sehari-hari di segala suasana.

Peragaan busana kali ini dikemas sangat menarik. Tak hanya menampilkan rancangan nusana klasik, mewah, modern dan glamour, tanpa meninggalkan unsur keaslian dari kain, tapi juga menampilkan Krisdayanti dan Andre Hehanusa yang menyanyikan lagu-lagu daerah mengiringi para model melenggang di panggung. Nuansa kedaerahan makin terasa ketika dua penyanyi ini diringi Magenta Orchestra pada acara yang digelar di Ballroom Hotel Mulia Jakarta, pada 12 Agustus kemarin.

Tak ketinggalan, beberapa artis ternama seperti Wulan Guritno, Nia Ramadani dan Dian Sastrowardoyo juga tampil memeragakan busana karya para perancang. Diharapkan para artis bisa jadi panutan, sehingga masyarakat luas makin tergerak mengenakan kain-kain tradisional, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas para perajin kain.

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania
Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya

Adapun masa penahanan Harvey Moeis diperpanjang selama 40 hari ke depan mulai 16 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024