VIVAnews - Inhaler sering digunakan untuk meredakan hidung tersumbat. Penggunaan inhaler meskipun cukup efektif ternyata memiliki risiko pada kesehatan anak terutama yang memiliki asma.
Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Allergy and Clinical Immunology, menunjukan penggunaan inhaler pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki penyakit asma karena keturunan atau disebut Arg16 berisiko meningkatkan munculnya gejala asma hingga 30%.
Saat dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki keturunan keturunan asma dan tidak menghirup inhaler setiap hari, ternyata sesak nafas lebih sering muncul pada anak yang menghirup inhaler setiap hari. Penelitian ini melibatkan 1.182 orang yang berusia antara 3 hingga 22 tahun.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa asma bisa menjadi semakin parah pada seseorang yang memiliki keturunan asma dan menghirup inhaler yang mengandung albuterol,” kata kepala penelitian Kaninika Basu, dari Ninewells Hospital and Medical School, Skotlandia seperti vivanews kutip dari Health.Com
Albuterol banyak digunakan pada inhaler. Albuterol dijual dengan nama Ventolin, Proventil, dan ProAir. Inhaler atau obat hirup ini merupakan sering digunakan untuk meredakan pernafasan pada penderita asma.
Penggunaanya ditujukan untuk meredakan napas saat sedang tersumbat bukan untuk penggunaan sehari-hari. Karena, jika digunakan setiap hari malah akan menimbulkan efek negatif yaitu memperparah asma yang diderita.